Tepat hari Kamis (19/12/2019), TBM Angkringan Uyee
meluncurkan unit usaha bernama Kedai Uyee yang terletak di jalan Kaliurang km
13, Ngangkruk nomor 7. Kedai Uyee dibentuk sebagai upaya Uyee (sebutan untuk
Angkringan Uyee) melakukan kemandirian ekonomi dalam menjalankan taman bacaan
masyarakat. Usaha ini meliputi penjualan buku baru baik melalui media sosial (online)
maupun secara langsung (offline) serta menjual berbagai macam minuman
terutama kopi.
Imam selaku founder Uyee mengungkapkan bahwa
Angkringan Uyee harus mandiri secara finansial agar tetap bertahan tanpa adanya
ketergantungan. "Kedai Uyee hadir untuk menopang operasional angkringan
uyee agar tidak bergantung pada donatur tertentu," tegasnya. Seperti yang
kita ketahui, Uyee merupakan organisasi non profit yang tidak terikat
oleh instansi manapun. Namun seiring berjalannya waktu, Uyee tidak mungkin
hanya mengandalkan para donatur saja. Ia harus terus berjalan dan
berkelanjutan, salah satunya harus selesai dengan urusan sendiri khususnya
dibidang pendanaan. Kedai Uyee dibuat sebagai unit usaha agar Uyee tetap terus
eksis ditengah masyarakat dalam menebarkan kebaikan.
"Alhamdulillah, kami mendapatkan bantuan corporate Social
responsibility (CSR) dari Indonesia sedekah (ISED)". Ungkapnya.
Bantuan ini berupa peralatan kopi beserta modal
awal bahan serta pelatihan pembuatan nya. Sehingga nantinya volunteer
uyee dapat mengelola sendiri dalam penjualan kopi dan minuman lainnya. Hal ini
juga menjadi lapangan pekerjaan baru untuk pemberdayaan pemuda agar memiliki
ketrampilan dalam membuat dan menjual kopi.
"Kan cocok tuh, baca buku, diskusi sambil ngopi di
Angkringan Uyee", tambah Imam.
Kini setiap pengunjung yang main ke Uyee akan dimanjakan oleh berbagai
macam koleksi buku uyee, aneka minuman dan fasilitas WiFi dan tersedia buku
baru. Sehingga orang datang kemari tidak hanya sekedar membaca, tetapi juga
bisa nongkrong, ngopi dan nugas.
Komentar
Posting Komentar