Langsung ke konten utama

Perunggu Mas Kirman Untuk Indonesia



Pesta olahraga terbesar se- Asia telah berakhir. Indonesia yang ditunjuk sebagai tuan rumah menggantikan Vietnam yang mengundurkan diri, sukses menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Bahkan euphoria itu sangat terasa ketika Indonesia mampu mencapai target medali yang telah ditetapkan. Euphoria ini dimanfaatkan baik oleh Indonesia dengan mengambil semua momentum yang berharga untuk menghantarkan event yang tak kalah besar, Asian para games 2018.
Asian para games adalah pesta olahraga yang diselenggarakan oleh Komite Paralimpiade Asia setiap empat tahun sekali, dengan atlet-atlet penyandang disabilitas dari seluruh Asia. Salah satu atlet yang mampu mengharumkan nama baik bangsa adalah SuKirman. Pria yang berasal dari Dusun Ngangkruk, Sardonoharjo ini berhasil menghantarkan Indonesia mendapatkan medali perunggu cabang olahraga Lawn bowls kategori double mix (ganda campuran). Berpasangan dengan Sriyanti, Kirman mampu membuktikan bahwa keterbatasan fisiknya tidak menghalangi dirinya untuk tetap berprestasi.
Lawn bowls atau yang biasa disebut boling lapangan merupakan cabang olahraga yang tidak begitu populer di Indoensia. Pria yang kesehariannya bekerja sebagai tukang parkir ini mengawali kiprahnya dengan mengikuti seleksi pada Bulan Desember 2017 lalu di Solo. Sebenarnya Kirman sendiri merupakan atlet di cabang olahraga atletik dan juga volley duduk. “Alhamdulillah dan beruntung sekali, saya bisa lolos seleksi Nasional”, ujarnya. Ia juga menceritakan bahwa begitu berat persaingan di Pelatnas. Kirman harus menjalani 10 bulan pelatihan di Solo. “Pelatnas itu sangat ketat mas, kalo tidak ada kemajuan bisa di degradasi. Pelatihannya juga semi militer”, imbuhnya.
Di ajang Asian Para games, Indonesia berhasil menduduki peringkat 5 dengan torehan 135 medali yang terdiri dari 37 emas, 47 perak dan 51 perunggu. Sedangkan untuk cabang Lawn bowls sendiri menyumbangkan 5 emas, 4 perak dan 3 perunggu. Kedepan, Kirman berharap pemerintah dapat memberikan perhatian pada atlet Indonesia, tidak hanya ketika juara baru diperhatikan. Tentang nasib kedepan Bersama Lawn bowls, “InsyaAllah bulan November ikut kompetisi di jogja dan desember bakal ke Thailand, jadi mohon doanya mas” ungkap Kirman di akhir-akhir sesi wawancaranya.
Penulis: Imam Syaiful Wicaksono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prestasi Tinggi Tanpa Meninggalkan Organisasi

Sekapur sirih Sejatinya mahasiswa merantau jauh-jauh ke Jogja, tak lain dan tak bukan untuk menuntut ilmu. Mengemban amanah yang diberikan orang tuanya untuk belajar. Akan tetapi sungguh miris jika melihat fenomena yang terjadi saat ini. Pemaknaan arti kata "belajar" masih saja diartikan secara sempit oleh sebagian kalangan mahasiswa. Mereka menganggap bahwa pembelajaran itu dilakukan hanya di dalam kelas-kelas perkuliahan. Kelas yang ditutup oleh sekat-sekat dinding. Sehingga akan berimbas kepada pola pemikiran yang sempit. Padahal apabila kita maknai kata "belajar" secara luas, kita dapat mengartikan bahwa pergi jauh meninggalkan tanah kelahiran ke perantauan juga termasuk dalam pembelajaran hidup. Berorganisasi baik di dalam kampus maupun di luar kampus juga termasuk pembelajaran untuk meningkatkan softskill dan kepekaan sosial misalnya, tentu termasuk dalam pembelajaran. Pembelajaran merupakan sebuah proses. Proses dimana akan membawa pola pikir kita lebi...

Kedai Uyee: Upaya Kemandirian Ekonomi TBM Angkringan Uyee

Tepat hari Kamis (19/12/2019), TBM Angkringan Uyee meluncurkan unit usaha bernama Kedai Uyee yang terletak di jalan Kaliurang km 13, Ngangkruk nomor 7. Kedai Uyee dibentuk sebagai upaya Uyee (sebutan untuk Angkringan Uyee) melakukan kemandirian ekonomi dalam menjalankan taman bacaan masyarakat. Usaha ini meliputi penjualan buku baru baik melalui media sosial (online) maupun secara langsung (offline) serta menjual berbagai macam minuman terutama kopi.   Imam selaku founder Uyee mengungkapkan bahwa Angkringan Uyee harus mandiri secara finansial agar tetap bertahan tanpa adanya ketergantungan. "Kedai Uyee hadir untuk menopang operasional angkringan uyee agar tidak bergantung pada donatur tertentu," tegasnya. Seperti yang kita ketahui, Uyee merupakan organisasi non profit yang tidak terikat oleh instansi manapun. Namun seiring berjalannya waktu, Uyee tidak mungkin hanya mengandalkan para donatur saja. Ia harus terus berjalan dan berkelanjutan, salah satunya harus se...
Visi Menumbuhkan minat baca masyarakat yang berbudaya Misi 1. Mencetak volunteer berkualitas, kreatif dan inovatif 2. Sebagai wadah kegiatan belajar masyarakat yang nyaman dan menyenangkan 3. Meningkatkan partisipasi masyarakat ( stakeholder ) dalam pengelolaan TBM 4. Meningkatkan sarana dan prasarana TBM Tagline : Bahagia Suka Baca